Pengantar Ekonomi dan Bisnis

 EKONOMI MAKRO

  • Ekonomi makro

Ekonomi makro adalah suatu kajian khusus yang digunakan untuk mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan.
Ekonomi makro meneliti fenomena ekonomi yang lebih luas, seperti tingkat pengangguran, pendapatan nasional, tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat harga. Tujuannya untuk memahami berbagai peristiwa ekonomi, merumuskan dan memperbaiki suatu kebijakan ekonomi.

Dikutip dari laman The Economics Times, ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku dan kinerja perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi makro berfokus pada perubahan agregat dalam perekonomian seperti pengangguran, tingkat pertumbuhan, produk domestik bruto dan inflasi. Ekonomi makro berfungsi untuk menganalisis semua indikator agregat dan faktor-faktor ekonomi mikro yang mempengaruhi perekonomian.

4 Indikator Ekonomi Makro yang di gunakan untuk menilai kinerja pemerintah terhadap tujuannya:

1. Pertumbuhan Ekonomi

Tujuan: Meningkatkan output yang dihasilkan oleh perekonomian untuk membantu meningkatkan standar hidup.Dengan meningkatnya output yang dihasilkan suatu negara maka akan meningkat standar hidup dan indikator utama untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah real gdp atau produk domestik bruto (PDB) yang merupakan nilai total dari output perekonomian dalam periode waktu tertentu kita juga dapat menghitung pertumbuhan ekonomi dengan melihat PDB per kapita dan membaginya dengan jumlah penduduk.

Indikator Utama:

PDB Riil: Produk Domestik Bruto yang disesuaikan dengan inflasi, mencerminkan peningkatan aktual dalam nilai output, bukan hanya akibat kenaikan harga.

PDB Per Kapita: PDB dibagi jumlah penduduk, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perubahan standar hidup.

Pertumbuhan Ekonomi: Diukur sebagai persentase peningkatan PDB riil dalam periode tertentu.

2. Mengurangi Pengangguran

Tujuan: Menurunkan tingkat pengangguran atau meningkatkan jumlah orang yang bekerja.Dengan berkurangnya pengangguran maka output atau penghasilan dari suatu negara akan meningkat maka dari itu pemerintahan ingin mengurangi pengangguran semaksimal mungkin.Dan cara menghitungnya dapat dengan melihat jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran pada suatu waktu tertentu dan juga dapat dengan melakukan survei angkatan kerja untuk mengetahui siapa yang memiliki potensi atau dapat bekerja namun tidak mendapatkan pekerjaan.

Indikator Utama:

Jumlah Klaim Tunjangan Pengangguran: Mengukur jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran pada suatu waktu tertentu.

Survei Angkatan Kerja: Survei untuk mengetahui siapa yang ingin dan mampu bekerja tetapi tidak mendapatkan pekerjaan.

3. Stabilitas Harga

Tujuan: Menjaga stabilitas harga agar inflasi terkendali.Cara untuk mengukur stabilitas harga adalah dengan mengukur tingkat inflasi atau kenaikan harga rata rata pada periode waktu tertentu atau dapat diukur dengan indeks harga eceran (RPI/CPI)

Indikator Utama:

Tingkat Inflasi: Kenaikan tingkat harga rata-rata dalam periode tertentu, yang dapat diukur menggunakan:

RPI (Retail Price Index): Indeks Harga Eceran.

CPI (Consumer Price Index): Indeks Harga Konsumen, yang lebih umum digunakan di Inggris.

Di Inggris, target inflasi adalah sekitar 2%, dan tugas Bank of England adalah menjaganya pada tingkat tersebut.

4. Stabilitas Neraca Pembayaran

Tujuan: Menghindari surplus atau defisit besar yang terus-menerus dalam neraca pembayaran, terutama pada transaksi berjalan.Pembayaran yang umumnya mencatat arus keuangan yang masuk dan keluar pada suatu negara dan yang paling signifikan adalah pencatatan ekspor impor dan itu sangat penting agar tidak disamakan/tertukar dengan neraca anggaran yang mencatat pengeluaran pemerintah dan pendapatan dari perpajakan.

Indikator Utama:

Neraca Pembayaran pada Transaksi Berjalan: Mencatat aliran keuangan masuk dan keluar negara, termasuk pembayaran untuk impor dan ekspor.

Catatan: Neraca pembayaran berbeda dengan neraca anggaran, yang mencatat keseimbangan antara pengeluaran pemerintah dan pendapatan dari pajak.


Pertumbuhan Ekonomi dan Siklus Ekonomi

Penjelasan Tentang Pertumbuhan Ekonomi dan Siklus Ekonomi

1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan nilai total output barang dan jasa dalam suatu perekonomian yang diukur dengan persentase kenaikan PDB riil.Selain itu pertumbuhan ekonomi adalah perubahan laju perekonomian suatu negara yang dihitung dalam satu periode, biasanya satu tahun dan menggunakan perhitungan kenaikan produk domestik bruto (PDB). Mengutip laman Investopedia, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi barang dan jasa ekonomi pada suatu periode waktu dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini dapat diukur secara nominal atau riil (disesuaikan untuk menghilangkan inflasi). Selama puluhan tahun, banyak negara menghitung pertumbuhan ekonomi dengan menghitung PDB, meski sejatinya banyak metrik lainnya yang bisa digunakan. Dalam bahasa yang lebih sederhana, pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan produksi agregat dalam suatu perekonomian, yang umumnya diwujudkan dalam peningkatan pendapatan nasional.

PDB (Produk Domestik Bruto) adalah nilai total seluruh output yang diproduksi dalam suatu perekonomian dalam periode tertentu.

Istilah riil berarti angka tersebut telah disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (inflasi/deflasi).


2. Jenis Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan jangka waktu:

1. Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek:

Disebabkan oleh peningkatan permintaan agregat, yaitu total permintaan dalam perekonomian.

Komponen utama permintaan agregat meliputi:

  • Pengeluaran konsumen.
  • Investasi oleh perusahaan.

  • Pengeluaran pemerintah.

  • Ekspor neto (ekspor dikurangi impor).

Atau, disebabkan oleh peningkatan penawaran agregat jangka pendek, yang terjadi ketika biaya produksi menurun sehingga perusahaan mampu memproduksi lebih banyak.


2. Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang:

Disebabkan oleh peningkatan kualitas atau kuantitas faktor produksi, seperti:

  • Tenaga kerja berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan.
  • Modal yang lebih baik melalui investasi.
Secara visual, pertumbuhan jangka panjang ditunjukkan dengan pergeseran ke luar garis depan kemungkinan produksi perekonomian.


3. Masalah Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek

  • Dalam jangka pendek, output perekonomian mungkin menyimpang dari tingkat lapangan kerja penuh.

  • Menurut model klasik, penawaran agregat jangka panjang bersifat vertikal, artinya output selalu kembali ke tingkat potensial dalam jangka panjang.

  • Untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, diperlukan peningkatan pada penawaran agregat jangka panjang.


4. Siklus Ekonomi

a. Siklus ekonomi menggambarkan fluktuasi PDB seiring waktu yang melewati berbagai fase:

  • Puncak (booming): Ketika ekonomi sedang tumbuh pesat.

  • Palung (resesi): Ketika ekonomi mengalami kontraksi atau penurunan.

b. Faktor penting dalam siklus ekonomi:

  • Efek Akselerator: Saat kondisi ekonomi baik, perusahaan cenderung berinvestasi lebih banyak, yang mempercepat pertumbuhan.

  • Efek Pengganda: Setiap peningkatan pengeluaran menghasilkan peningkatan output ekonomi yang lebih besar.


5. Kesenjangan Output

Kesenjangan output terjadi ketika output aktual berbeda dari output potensial.

a. Kesenjangan Output Positif:

  • Output aktual lebih tinggi dari output potensial.

  • Indikasi ekonomi yang "overheating" dengan tenaga kerja dan modal bekerja melebihi kapasitas normal.
b.Kesenjangan Output Negatif:

  • Output aktual lebih rendah dari output potensial.
  • Sumber daya kurang dimanfaatkan, terjadi pengangguran tinggi, dan kapasitas cadangan besar.


6. Empat Fase Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi dibagi menjadi empat fase utama:

1. Booming:

  • PDB tumbuh pesat, pengeluaran dan investasi tinggi.
  • Pengangguran menurun.
  • Inflasi meningkat akibat tekanan permintaan.

2. Perlambatan:

  • Pertumbuhan PDB mencapai puncak dan mulai melambat.
  • Pengangguran stabil atau mulai naik kembali.
  • Inflasi menurun (disinflasi).

3. Resesi:

  • Pertumbuhan PDB negatif, pengeluaran dan investasi menurun.

  • Pengangguran meningkat tajam.

  • Inflasi sangat rendah atau terjadi deflasi.

4. Pemulihan:

  • PDB kembali tumbuh, pengeluaran dan investasi naik.

  • Pengangguran berkurang.

  • Inflasi mulai meningkat dari tingkat yang rendah.

7. Tren Jangka Panjang

  • Dalam jangka panjang, teknologi dan produktivitas memungkinkan PDB tumbuh secara stabil.
  • Garis tren menunjukkan arah pertumbuhan jangka panjang yang cenderung meningkat, meskipun pertumbuhan aktual jangka pendek sering berfluktuasi.

Dengan memahami pertumbuhan ekonomi dan siklus ekonomi, kita dapat mengidentifikasi pola perkembangan ekonomi dan menyusun kebijakan yang mendukung pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama